Rabu, 13 November 2019

Anjuran Bershalawat dengan Suara Keras Ketika Mendengar Nama Nabi

BincangSyariah.Com – Dalam Islam, ketika kita mendengar nama Nabi Muhammad Saw disebut, maka kita dianjurkan untuk membaca shalawat kepada beliau. Terdapat banyak hadis yang menyatakan bahwa orang yang enggan membaca shalawat ketika nama Nabi Muhammad Saw disebut sebagai orang pelit.
Di antaranya adalah hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Sayidina Ali bin Abi Thalib, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
البَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca shalawat kepadaku.
Bahkan dalam hadis lain disebutkan bahwa orang yang tidak mau membaca shalawat ketika mendengar nama Nabi Muhammad Saw, maka dia termasuk orang celaka. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Sunni dari Jabir, dia berkata bahwa Nabi Saw bersabda;
مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فقد شقي
orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, kemudian ia tidak mau membaca shalawat kepadaku, maka ia telah celaka.
Menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Azkar, ketika kita membaca shalawat kepada Nabi Saw saat mendengar nama beliau disebut, maka kita dianjurkan untuk membaca dengan suara keras, bukan suara pelan. Anjuran ini juga disampaikan oleh Al-Hafidz Abu Bakar Al-Khatib Al-Baghdadi dan ulama lainnya.
Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Azkar sebagai berikut;
يستحب لقارئ الحديث وغيره ممن في معناه اذا ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم ان يرفع صوته بالصلاة عليه والتسليم ولا يبالغ في الرفع مبالغة فاحشة وممن نص على رفع الصوت الامام الحافظ ابو بكر الخطيب البغدادي واخرون
Disunnahkan bagi orang yang membaca hadis dan orang lainnya yang semakna, ketika nama Rasulullah Saw disebut, untuk mengeraskan suaranya ketika membaca shalawat dan salam kepada beliau. Dan jangan terlalu keras. Di antara ulama yang menegaskan kesunnahan ini adalah Al-Hafidz Abu Bakar Al-Khatib Al-Baghdadi dan ulama lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar